Perbedaan Bank Syariah dan Bank Konvensional

Assalamualaikum sahabat syariah.. Mungkin sudah banyak menjelaskan perbedaan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Banyak sekali yang menjelaskan perbedaan tersebut dari beberapa sudut pandang. Kali ini saya juga akan membahas mengenai Perbedaan perbankan syariah dan perbankan konvensional, akan tetapi Saya akan membedakannya dalam beberapa point perbedaan yang mendasar saja. Menurut saya ada 4 point dasar yang membedakan antara perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Perbedaan perbankan syariah dengan perbankan konvensional yaitu:

1. AKAD

Secara bahasa, akad berarti ikatan atau perjanjian. Secara umum akad merupakan suatu peristiwa di mana seseorang atau satu pihak berjanji kepada pihak lain untuk melakukan suatu hal. Sama seperti halnya dengan perjanjian dalam perbankan konvensional. Yang membedakan di sini, akad di perbankan syariah menggunakan akad sesuai syariah atau hukum islam. Sedangkan untuk perbankan konvensional menggunakan perjanjian yang berpatokan pada hukum positif. Akad merupakan dasar dalam setiap melakukan perjanjian antara dua orang atau lebih agar ada batasan-batasan yang pasti dalam melaksanakan suatu hal yang telah disepakati di dalam akad atau perjanjian tersebut. Saya mengambil contoh seperti pada saat kita akan menikah, yang membedakan pasangan itu menjadi istri atau suami kita adalah di akad nya. Coba sahabat pikirkan, apa yang beda dengan pasangan kita sebelum dan sesudah kita menikah, bukankah semuanya sama saja? yang menjadikan pasangan kita menjadi halal untuk kita adalah saat kita sudah melakukan akad ijab qabul pada saat acara prosesi pernikahan tersebut. Begitu hal nya dengan perbankan syariah, semua produk perbankan syariah harus melalui akad yang di tanda tangani oleh kedua belah pihak baik nasabah maupun pihak perbankan untuk syah nya akad tersebut.

2. BUNGA DAN BAGI HASIL

Kebanyakan dari kita pasti sudah tahu dan paham mengenai bunga bank. Seperti yang kita tahu, bahwa Bunga bank dalam perbankan konvensional merupakan keuntungan usaha dari perbankan konvensional itu sendiri. Sedangkan jika di perbankan syariah keuntungan di dapatkan dari bagi hasil yang telah di sepakati oleh nasabah dan perbankan syariah. Di perbankan syariah memang mengharamkan bunga, karena bunga termasuk riba yang sangat di larang di ajaran islam dan lebih memilih menggunakan bagi hasil untuk memperoleh keuntungan. Secara garis besar nya, perbankan syariah menggunakan sistem bagi hasil untuk memperoleh keuntungan, sedangkan perbankan konvensional menggunakan bunga untuk memperoleh keuntungan bisnis nya. Yuk kita lihat lebih detail lagi, apa yang membedakan bunga dan bagi hasil.

Perbedaan bunga dan bagi hasil:
*Bunga Bank
Bunga bank dibuat berdasarkan persentase yang di tetapkan di awal yang telah di tetapkan oleh perbankan konvensional. Bank konvensional menetapkan bunga pada saat di awal sebelum dana tersebut digunakan untuk usaha nasabah pembiayaan, sehingga lebih terkesan bunga yang diberikan tidak mempedulikan usaha nasabah dan besaran keuntungan dan kerugian nasabah.

*Bagi hasil
Bagi hasil merupakan sistem yang digunakan perbankan syariah dalam memperoleh keuntungan, sistem bagi hasil ini menggunakan perhitungan dengan memperhatikan untung dan rugi. Misalkan produk tabungan, perbankan syariah menentukan bagi hasil untuk tabungan adalah sebesar 50:50 yang berarti setiap keuntungan bank yang diperoleh dari hasil tabungan tersebut, nasabah akan memperoleh bagi hasil sebesar 50% dan bank memperoleh bagi hasil 50% dari keuntungan tadi. Sehingga besaran bagi hasil yang diperoleh dalam bentuk rupiah bisa jadi akan berbeda tiap bulannya, karena tergantung dengan keuntungan yang diperoleh tiap bulan nya di bank syariah tersebut.

3. SISTEM BISNIS
Untuk perbedaan yang satu ini mungkin sebagian besar sahabat sudah tahu, di mana perbankan syariah menggunakan sistem berbasis syariah, dan konvensional menggunakan sistem bisnis konvensional tanpa memandang dari segi syariah. Pada sistem ini perbankan syariah memperhatikan ke"halal"lan suatu produk yang di keluarkan nya. Perbankan syariah juga tidak mengambil bisnis yang dinyatakan haram atau tidak memberikan pembiayaan yang tidak halal. Tentu hal ini berbeda dengan perbankan konvensional yang tidak memperhatikan atau tidak memperhitungkan halal dan haram dalam setiap transaksi perbankan nya. Saya ambil contoh, untuk perbankan syariah tidak diperkenankan memberikan pembiayaan kepada perusahaan yang mengandung produk non halal, semisal peternakan babi. Berbeda dengan perbankan konvensional yang hanya memperhitungkan hanya dari segi sisi bisnis atau keuntungan, selama peternakan babi menguntungkan buat perusahaan, maka bisa saja dibiayai.

4. DEWAN PENGAWAS SYARIAH
Inilah yang membedakan perbankan syariah dengan perbankan konvensional. Di perbankan syariah terdapat dewan pengawas syariah dan di bank konvensional tidak terdapat dewan pengawas syariah. Ada dua dewan pengawas syariah, yakni dewan pengawas syariah (DPS) dan dewan syariah nasional (DSN). Sebetulnya dewan pengawas syariah ini berada di bawah dewan syariah nasional. Akan tetapi, DPS di tempatkan di perbankan syariah untuk memastikan bahwa operasional perbankan syariah yang di awasi tersebut tidak menyimpang dari prinsip-prinsip syariah.

Sebetulnya ada banyak sekali perbedaan yang ada di perbankan syariah dan perbankan konvensional, tetapi menurut saya 4 point di atas adalah perbedaan yang mendasar antara bank konvensional dan bank syariah. Semoga dapat membuka wawasan sahabat mengenai perbankan syariah di Indonesia, dan sahabat dapat lebih paham lagi mengenai perbedaan antara perbankan syariah dan perbankan konvensional. Terima kasi telah berkunjung di blog saya.

Tweet